Selasa, 31 Maret 2015






TUMBUHAN PAKU
 
Tumbuhan paku umumnya sudah berupa tumbuhan kormus, artinya sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati. Perkembangbiakannya dengan spora. Batangnya kebanyakan tumbuh di bawah tanah. Batang semacam ini disebut rimpang atau rhizoma, tetapi tidak semua tumbuhan paku memiliki rhizoma sebagian memiliki batang yang tumbuh tegak diatas tanah dan tumbuhan paku seperti ini disebut paku pohon. Paku jenis ini tumbuh baik dalam lingkungan dengan suhu panas dan lembab.

Daun paku yang muda memiliki ciri khas menggulung pada bagian ujungnya. Pada permukaan bawah daun yang dewasa sering dijumpai bintik-bintik hitam yang disebut sorus. Didalam sorus terdapat banyak kotak spora (sporangium) dan dilindungi oleh suatu selaput yang disebut indusium. Siklus Hidup Tumbuhan Paku

Daur hidup paku:


Daur hidup paku (pteridophyta)
Daur hidup paku (pteridophyta)

Klasifikasi tumbuhan paku


Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
  1. Paku homospor yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan ukuran dan jenis yang sama, sperti ditemukan pada paku hias Adiantum cuneatum, Pteris ensiformis, Lycopodium cernuum (paku kawat), dan sebagainya.
  2. Paku heterospor, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda,spora berukuran besar yang disebur makrospora dan spora yang berukuran kecil disebut mikrospora. Paku heterospor ditemukan pada tumbuhan paku sampan (Salvinia natans), dan paku rane (Selaginella wildenwoii).
  3. Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang memilki ukuran yang sama tetapi jenisnya berbeda, sperti ditemukan pada tumbuhan paku ekor kuda (Equisetum debile).

Klasifikasi tumbuhan paku dibagi atas 4 kelas, yaitu:
1. Kelas Psilotinae (Paku telanjang)
Pada kelas ini dikelompokkan banyak jenis tumbuhan paku yang telah menjadi fosil, tetapi hanya ada dua marga yang belum punah. Psilotinae termasuk tumbuhan paku tingkat rendah. Sporofit pada tumbuhan paku kelas ini mempunyai cirri yaitu tidak mempunyai akar sejati tetapi masih berupa rhizoid, mempunyai batang yang sering tidak berdaun sehingga disebut sebagai paku telanjang. Kalau ada daun maka tidak berurat daun. Sporangiumnya tunggal terletak di ujung cabang atau ketiak daun. Dua marga yang masih hidup yaitu Psilotum yang hidup di daearah tropika dan subtropika serta Tmesipteris. Contoh yang sudah menjadi fosil adalah Rhynia.

Psilotum sp
Psilotum sp

2. Kelas Lycopodinae
Jenis tumbuhan paku yang temasuk kelas ini mempunyai ciri, yaitu sporofit yang sudah memiliki atas akar, batang dan daun. Tumbuhan paku kelas ini berupa tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah. Memeliki batang kecil dengan percabangan menggarpu (dikotom). Daun umumnya banyak berukuran kecil tersusun dalam lingkaran, spiral atau berhadapan. Sporangium yang dihasilkan tunggal terletak pda ketiak daun. Daun yang fertile disebut sporofil. Sporofil-sporofil biasanya terdapat pada ujung cabang. Kumpulan sporofil pada paku kelas ini disebut strobilus, yaitu struktur penghasil spora menyerupai kerucut.

Bebebrapa contoh tumbuhan paku kelas Lycopodinae:
a. suku : Lycopodiaceae
marga: Lycopodium (paku kawat): paku homospor.
b. Suku : Selaginellaceae
marga : Selaginella paku rane), paku heterospor

Tumbuhan paku Lycopodinae
Tumbuhan paku Lycopodinae
a) paku kawat (Lycopodium) b) paku rane (Selaginella)


3. Kelas Equisetinae
Kelompok tumbuhan paku yang temasuk kelas ini memilki cirri batangnya beruas, berbuku dan berongga, mengandung silkia. Daun kecil-kecil seperti sisik, terletak melingkar pda buku-buku. Sporangiumnya melekat pada sporofil yang berbentuk perisai dan bertangkai. Sporofil tersusun menjadi strobilus yang letaknya diujung percabangan. Spora yang dihasilkan mempunyai bentuk yang sama dilengkapi dengan empat ekor (elatera) yang berfungsi dalam proses penyebaran dan berdifat higroskopik, dalam keadaan kering mengembang, dan dalam keadaan basah akan menggulung. Para ahli taksonomi mengelompokkan tumbuhan paku jenis ini termasuk dalam paku peralihan tetapi ada pula yang mengelompokkanya sebagai paku homospor.

Kelas ini hanya terdiri dari satu bangsa saja, yaitu equisetales dan satu suku equisetaceae serta terdiri dari satu marga Equisetum yang sering disebut paku ekor kuda.

paku ekor kuda (Equisetum)
paku ekor kuda (Equisetum)

4. Kelas Filicinae
  • Jenis tumbuhan paku yang termasuk kelas ini merupkan golongan paku yang terbesar jumlahnya. Tersebar di seluruh dunia. Kebanyakan di daerah tropika berupa tumbuhan darat. Bebberapa marga berupa tumbuhan paku air.
  • Ciri khas tumbuhan paku kelas ini daunnya besar, pada waktu muda tergulung. Kedudukan daunnya menyirip. Spora dihasilkan dalam sporangium yang tersusun dalam kumpulan sporangium yang disebut sorus (jamak=sori) yang umumnya terletak pada permukaan bawah daun. Paku kelas ini umumnya termasuk paku homospor dan paku hetrospor.
Beberapa contoh tumbuhan paku kelas Filicinae:
a. Bangsa: Filicales
Suku : Polypodiaceae
Marga : Asplenium, paku pandan
Platycerium bifurcatum, paku menjangan
Adiantum cuneatum, suplir
b. Bangsa : Hydropteriadales (paku air)
Suku : Marsileaceae
suku: salviniaceae
Marga : Marsilea (paku semanggi
marga: Salvinia (paku sampan)
Azolla pinnata

Sebagain besar tumbuhan paku banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias, seperti suplir, paku menjangan, paku tiang (Alsophyla), paku sarang burung (Asplenium nidus). Disamping itu bebrapa jenis telah dimanfaatkan sebagai bahan dasar obat seperti obat antidiuretika (beser) seperti Lycopodium (paku kawat). Ada juga yang dimanfaatkan sebagai lalab dan sayuran seperti semanggi dan paku garuda (Pteris sp.). Paku Azolla pinnata sering dimanfaatkan sebagai pupuk hijau, yang dapat menyuburkan tanah pertanian. Daun tumbuhan paku air ini bersimbiosis dengan alga biru Anabaena azolae yang dapat mengikat nitrogen dari udara.
 

Siklus Hidup Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Reproduksi vegetatif tumbuhan paku adalah dengan rimpang. Rimpang tumbuh ke semua arah sebagai koloni. Tumbuhan paku memiliki siklus hidup yang dikenal sebagai metagenesis dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.
siklus Hidup Tumbuhan paku
Siklus Hidup Tumbuhan paku
Generasi sporofit
Generasi sporofit menghasilkan spora adalah tumbuhan paku itu sendiri. Jadi, tumbuhan paku yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah generasi sporofit. Generasi ini lebih panjang dari gametofit. Sporofit dapat tumbuh dan menghasilkan beberapa tunas untuk menambahkan individu baru. Hal ini disebut reproduksi aseksual. Sedangkan spora yang keluar dari sporangium dan disebarkan oleh angin, jika jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh sebagai individu tanaman baru yang disebut sebagai protalium.
Generasi gametofit
Generasi gametofit menghasilkan gamet dikenal sebagai protalium. Protalium adalah terbentuknya talus yang memiliki ukuran sekitar 1-2 cm. Bentuknya seperti jantung yang biasanya hidup di tempat yang lembab. Tidak seperti Bryophyta, tumbuhan paku gametofit ini hanya hidup beberapa minggu. Protalium membentuk antheridium sebagai gamet jantan dan Arkegonium sebagai gamet betina. Antheridium menghasilkan sperma sementara Arkegonium menghasilkan ovum. Pemupukan antara sperma dan ovum membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh sebagai tumbuhan paku baru yang memiliki akar, batang, dan daun.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan oleh tumbuhan paku, siklus hidup tumbuhan paku dibagi menjadi homospores, heterospores, dan transisi pakis.
Pakis Homospora
Pakis Homospora hanya menghasilkan satu jenis spora. Hal ini juga dikenal sebagai pakis monoceous, contohnya adalah Lycopodium sp (pakis kawat). Pakis ini memiliki batang seperti kawat yang hidup merayap pada tanaman lain.
homospora
Pakis Heterospora
Pakis Heterospores menghasilkan dua jenis spora. Spora kecil yang disebut mikrospora dan menghasilkan antheridium sebagai gamet jantan, sedangkan spora besar yang disebut makrospora dan menghasilkan Arkegonium sebagai gamet betina. contohnya adalah Selaginella sp dan Marsilea sp.
heterospora
Pakis Transisi
Transisi pakis menghasilkan spora yang memiliki ukuran yang sama, tetapi dibedakan menjadi spora jantan (+) dan spora betina (-). Contohnya adalah Equisetum debile (pakis ekor kuda).

Berikut Ciri-Ciri dari Tumbuhan Paku ini

  1. Hidupnya di segala tempat terutama di tempat-tempat yang lembab di tempat kering dan terbuka, di air
  2. Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora
  3. Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang
  4. berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan
  5. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempe
  6. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik
  7. Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina
  8. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri
  9. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya
  10. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof